"Batik Cirebon"
merupakan ragam batik khas Cirebon yang merupakan salah satu dari empat sentra industri batik di Jawa Barat yang masih ada hingga sekarang. Tiga sentra industri batik lainnya adalah Indramayu, Tasikmalaya, dan Garut. Meskipun demikian, Cirebon merupakan sentra batik tertua yang memberikan pengaruh terhadap ragam pola batik di sentra-sentra industri batik lain di Jawa Barat.[1]
Motif batik Cirebon yang paling terkenal dan menjadi ikon Cirebon adalah motif Megamendung. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah motif ini berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa Tiongkok di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. Motif ini memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan proses pewarnaan yang dilakukan sebanyak lebih dari tiga kali."
"Filosofi Motif Batik Mega Mendung"
(Detikjabar.com)
Dilansir dari ebook Kode-kode Nusantara karya Hokky Situngkir, Mega Mendung menggambarkan awan-awan tebal di cuaca yang mendung.
Dalam hal ini, motif batik Mega Mendung melambangkan pemberian harapan akan turunnya hujan yang penting untuk menyuburkan pertanian.
Sementara dalam budaya Cina, motif awan bermakna nirwana sebagai dunia yang sangat besar, abadi, bebas. Selain itu, motif awan juga bermakna konsep ketuhanan.
Senada, awan juga direpresentasikan oleh kaum Sufi (orang-orang yang mendalami ilmu tasawuf) sebagai konsep luas dan bebas.
Melukis Mega Mendung klasik memberikan kesan adanya pengulangan pola-pola yang serupa (seolah tak peduli pada skalanya). Pada bentuk pola awan yang besar juga tergambar pola serupa lengkung awan yang lebih kecil.
Jadi secara keseluruhan, motif ini menggambarkan awan yang berarak tebal. Di mana, pola penempatan awan-awan dalam lukisan Mega Mendung bisa dijadikan sebagai fungsi transformasi dua dimensi.
Nah, itu tadi informasi seputar sejarah batik Mega Mendung khas Cirebon lengkap dengan makna dan filosofinya. Tertarik mengenakan kain batik yang cantik ini detikers?
Baca artikel detikjabar, "Mengenal Batik Mega Mendung: Sejarah, Filosofi, dan Asal Daerahnya" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6943931/mengenal-batik-mega-mendung-sejarah-filosofi-dan-asal-daerahnya.
Menurut situs Tirto :
https://tirto.id/mengenal-batik-mega-mendung-motif-khas-cirebon-arti-filosofi-gyZl
Motif mega mendung bukan hanya sekedar motif dari selembar kain batik. Lebih jauh, motif tersebut memiliki makna dan filosofi yang mendalam.
Dewi Qurrotu A’yun dkk dalam sebuah studi berjudul Pengaplikasian Elemen Desain pada Motif Batik Mega Mendung menjelaskan bahwa Mega Mendung berasal dari kata “mega” yang berarti awan dan “mendung” yang berarti mengandung hujan/cuaca yang sejuk.
Jadi apabila dua kata tersebut digabungkan, maka makna batik mega mendung akan bermakna awan gelap yang terlihat saat cuaca yang sejuk.
Motif batik Mega Mendung juga memiliki filosofi bahwa masing-masing insan manusia semestinya pandai dalam membendung afeksinya dalam keadaan dan suasana apapun.
Filosofi batik Mega Mendung dimaksudkan bahwa manusia diharuskan untuk konsisten sekalipun dalam posisi amarah, layaknya awan yang muncul saat mendung dan menentramkan keadaan di sekelilingnya.
Makna batik Mega Mendung juga terdapat dalam pewarnaannya, warna biru disimbolkan sebagai sifat seorang pemimpin yang dapat mengayomi rakyatnya dan 7 warna gradasi digambarkan sebagai lapisan langit yang mempunyai 7 lapis, begitu juga dengan bumi yang terdiri atas 7 lapis tanah, serta dalam satu minggu terdapat 7 hari.